ELMIDAD : Ta'allum - Tafaqquh - Tathbiiq

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jumat, 11 November 2011

Lembaran Baru

Tak ada gading yang tak retak dan tak ada seorang pun yang ingin statis dalam hidupnya. Hal ini sejalan dengan dua hadits Nabi saw, pertama menyatakan bahwa manusia adalah tempanya lupa dan salah, dan kedua bahwa seorang yang sukses adalah orang yang mampu menjadikan hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Penulis menyadari bahwa hidup ini adalah sebuah ajang untuk berjuang, baik secara fisik maupun mental. Seseorang yang optimis dalam menjalani hidup ini, pasti akan merasakan manisnya sebuah perjuangan, namun sebaliknya bila roda kehidupan dijalani dengan penuh rasa beban, maka yang akan selalu hadir dalam hati hanyalah kegelisahan dan kelelahan. Penulis selalu berharap kepada Zat Yang Maha Mendengar agar selalu memberikan yang terbaik dalam hidup ini sembari berusaha merubah nasib untuk lebih baik. Karena pada dasarnya manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar (berusaha) demi tercukupnya segala kebutuhan hidup. Seseorang yang hanya berdoa dan berharap kepada Allah swt tanpa diikuti dengan usaha, maka ia berarti tidak mengahargai bahkan mengkufuri nikmat sehat dan sempat yang telah diberikan oleh Allah swt. Oleh karena itu, alangkah beruntungnya, bagi seseorang yang mampu melengkapi segala doa dan harapannya dengan berusaha, atau sebaliknya, menghiasi dan menyempurnakan ikhtiarnya dengan berdoa.
Waktu akan terus berjalan dan umur manusia pun akan terus terkikis oleh waktu. Saatnya, setiap jiwa betul-betul menyadari bahwa hidup ini dan dunia ini akan segera binasa. Walau dalam hadits dinyatakan bahwa berusahalah untuk duniamu seolah engkau akan hidup selamanya, namun bukan berarti melupakan masa depan (kehidupan akhirat). Pernahkah kita berfikir, sudah berapa banyak bekal yang telah kita persiapkan untuk kehidupan akhirat? Sudahkah kita bertobat dan memohon ampun kepada Allah swt atas segala kemaksiatan yang telah kita lakukan? Dan kapan kita mulai berkomitmen untuk menjadi orang yang baik yang bersih dari lumuran dosa dan maksiat? Kini saatnya kita memperbanyak istighfar memohoh ampun kepada Allah swt atas segala dosa dan kemaksiatan yang telah kita lakukan. Semoga hari-hari kelam masa lalu dapat menjadi pelajaran berharga dan mengandung mutiara hikmah yang kelak mengantarkan diri kita menjadi seseorang yang benar-benar tunduk dan patuh terhadap perintah Allah swt secara sempurna. Semoga Allah swt selalu membimbing kita ke jalan yang diridha’i dan dirahmati. Amin. Wallaahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar